PANTANG PULANG SEBELUM PADAM --- PANTANG PULANG SEBELUM PADAM

Jalan. Rasuna Said No. 56 Padang-Sumatera Barat, Telpon/Fax 0751-28558

Pages

Minggu, 18 Desember 2011

Rekapitulasi Data Kebakaran Tahun 2011 (Januari s/d 15 Desember 2011)

Read More...

Jumat, 18 November 2011

Kampus UNP Terbakar

Kebakaran hebat kembali terjadi di Padang. Giliran kampus Universitas Negeri Padang, tepatnya di Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Airtawar, Padang, terbakar sekitar pukul 22.30 WIB, tadi malam (17/11). Melihat kejadian tersebut, masyarakat sekitar kampus panik, dan sebagian lagi mengemasi barang-barang karena khawatir ikut jadi korban kebakaran. Apalagi, bangunan yang terbakar berada dekat permukiman masyarakat dan Rektorat.

Dari pantauan Padang Ekspres di lokasi, api melumat ruangan perpustakaan, tata usaha, ruangan dosen, lokal mahasiswa dan ruangan lainnya di gedung FIP tersebut. Selain itu, gedung Laboratorium Ilmu Pendidikan yang sedang dibangun di sisi kirinya, juga dijilat api meski tidak sampai hangus terbakar.

Semua isi gedung hangus terbakar. Tidak satu pun dokumen penting ribuan calon guru, dosen dan alumni itu bisa diselamatkan. Petugas kebakaran mengaku kesulitan memadamkan api, karena akses mobil pemadam sulit menembus lokasi yang dikelilingi bangunan lain. Di samping itu, angin berhembus cukup kencang sehingga sampai pukul 01.00 WIB dini hari tadi, api belum bisa dipadamkan.

Supardi, 45, kuli bangunan yang bekerja dekat gedung yang terbakar itu, mengetahui api telah membesar ketika itu. Saat itu, Supardi sedang tidur-tiduran. Api dengan cepat melahap gedung tempat dia tinggal. Namun, Supardi mengaku tidak ada korban dalam peristiwa itu, karena rekan-rekannya banyak berada di luar.

Kuli bangunan lainnya, Parman, 23, juga kaget begitu mengetahui gedung FIP terbakar. Ketika Parman sedang bersantai bersama rekannya di lantai dasar gedung Laboratorium Ilmu Pendidikan. ”Begitu melihat ada api di gedung itu (FIP), saya langsung berteriak memberitahu warga sekitar,” kata Parman.

Mendengar itu, warga sekitar berdatangan ke lokasi. Tidak beberapa lama kemudian, iring-iringan mobil pemadam kebakaran Kota Padang pun datang. Delapan unit mobil dan 40 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.

Rudi, satpam UNP, mengaku tidak tahu penyebab gedung FIP terbakar. Dia baru mengetahui kebakaran setelah masyarakat di sekitar berteriak ada kebakaran dan api sudah membubung setinggi gedung FIP.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Budhi Erwanto mengatakan, kebakaran di gedung FIP UNP diduga akibat arus pendek, atau adanya aktivitas tukang yang memasak di sana. Kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. ”Yang jelas, korban jiwa tidak ada dalam peristiwa tersebut,” kata dia.

Terbakarnya kampus FIP UNP menambah rententan panjang kasus kebakaran di Sumbar. Kamis (10/11) lalu, kebakaran hebat juga menghanguskan 59 unit toko di Pasar Talu, Kecamatan Talamau, Pasaman Barat. Kebakaran ini juga merembes ke kantor cabang Kejaksaan Negeri Talu dan Kantor Koramil Talu. Masih di Pasbar, api juga membakar Pasar Aiabangih, Kecamatan Sei Beremas, Selasa (15/11) sekitar pukul 18.30 WIB.

Kebakaran juga terjadi di Pasar Padangpanjang, Minggu (4/9) sekitar pukul 04.30 WIB lalu. Sedikitnya 123 petak toko di berada blok F, G dan los di antara dua blok, serta sebagian los pecah belah ludes terbakar. Hanya berselang 10 hari, Rabu (14/9) sekitar pukul 04.30 WIB dini hari, kebakaran kembali menghanguskan 142 petak kios dan lapak pedagang. Selain itu, Rabu (12/10) sekitar pukul 11.25 WIB kebakaran melanda pondok pesantren (Potren) Serambi Mekkah Padangpanjang.

Sebelumnya, Minggu (14/8) sekitar pukul 14.00 WIB sebanyak 12 dari 40 unit toko di kompleks pertokoan Nusantara Building A, Jalan M Yamin, Pasar Raya Padang, juga hangus terbakar. Kebakaran diduga akibat arus pendek di lantai II Toko Buku Dwi Mas. (sumber Padang Ekspress) Read More...

Kamis, 10 November 2011

Empat Rumah Ludes Terbakar

Kebakaran kembali melanda Kota Padang. Jika sehari sebelumnya, kamar pembantu rumah dinas Wakil Gubernur Sumbar terbakar, kemarin (8/11), empat unit rumah di Bandarbuat, Lubukkilangan, ludes dilalap sijago merah, sekitar pukul 10.15 WIB.

Empat rumah tersebut dihuni tiga kepala keluarga, yakni Yuliardi, 25, Syahrial, 23 dan Dona, 20.
Penyebab kebakaran tersebut diduga korsleting listrik (arus pendek) berasal dari rumah yang dihuni Dona. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian materil mencapai Rp 200 juta.

Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang dari Januari hingga saat ini, telah terjadi 178 kasus kebakaran. Penyebabnya, 73 persen dikarenakan arus pendek.

Dona, pemilik rumah yang terbakar mengatakan, ketika kebakaran terjadi sedang tidak di rumah. Kebakaran itu diketahuinya setelah diberi tahu tetangga.

“Semua barang berharga dan ijazah tak sempat diselamatkan. Tapi, saya belum mengetahui berapa nilai kerugian,” kata Dona, kepada Padang Ekspres.

Dari keterangan warga sekitar, asal api berasal dari rumah Dona. Api dapat dipadamkan petugas sekitar 1 jam kemudian dengan mengerahkan 30 personel.

Atas kejadian itu, Budhi mengimbau warga Padang memeriksa semua peralatan masak maupun listrik sebelum meninggalkan rumah. “Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadi kebakaran,” imbau Budi. Read More...

Rumah Dinas Wagub Terbakar

Kamar pembantu di rumah dinas Wakil Gubernur Sumbar  di Jalan Sudirman Nomor 57, Padang, kemarin (7/11) sekitar pukul 16.30 WIB, terbakar. Beruntung tidak ada korban jiwa. Kerugian mencapai ratusan juta. Sejumlah barang elektronik berupa komputer, TV dan beberapa peralatan elektronik lainnya serta tempat tidur hangus terbakar.

Kebakaran terjadi di kamar pembantu wanita yang dihuni Yuli, 15, Fitri, 15, dan Rahmad, 5. Kamar tersebut, berada tepat di belakang rumah utama rumah dinas Wagub.

Diduga, kebakaran akibat arus pendek. Sebab, salah seorang anak asuh wagub, yakni Fitri, lupa mencabut stop kontak listrik sehingga menyebabkan rumah itu terbakar.

Saat kejadian, wagub sedang tidak ada di rumah, karena sejak pukul 11.00 WIB, Muslim Kasim pergi ke Kinali, Pasaman Barat untuk mengunjungi lokasi banjir. Jumlah orang yang ada di rumah dinas wagub sekitar 10 orang.

Afridona, 25 seorang saksi mata menyebutkan, sebelumnya dia berada di dapur bersama Ny Nasrida Muslim Kasim. Kemudian dia pergi ke pekarangan belakang rumah. Setiba di pekarangan, pria yang sehari-hari membersihkan taman rumah dinas wagub ini, terkejut melihat asap tebal ke luar dari ventilasi WC rumah yang dihuni tiga orang anak asuh wagub.
Dia langsung berteriak minta tolong dan berlari ke depan rumah untuk memberitahukan kepada petugas Pol PP yang berjaga. Petugas lalu menelepon Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, “Saya langsung mematikan arus listrik dan berusaha memadamkan api dengan racun api. Namun, usaha tersebut sia-sia, api terus membesar,” kata pembantu rumah dinas wagub itu kepada Padang Ekspres, kemarin (7/11).

Ny Nasrida Muslim menambahkan, saat kejadian itu rumah yang terbakar dalam keadaan kosong. Sebab, dua orang anak asuhnya Fitri dan Rahmad, tengah bermain di taman belakang rumah, sedangkan Yuli, tidak ada di rumah, karena sehari sebelum Idul Adha, dia minta izin pulang kampung ke Pariaman.

“Beruntung anak-anak saya tidak ada di kamar itu. Kalau ada, entah apa jadinya. Bisa-bisa mereka yang jadi korban,” tambahnya.
Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang datang ke lokasi kejadian sekitar 10 menit kemudian. Api berhasil dipadamkan selama 30 menit.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Padang, Budhi Erwanto menyebutkan, untuk memadamkan api ia menurunkan 15 personel dan tiga unit armada pemadam. “Kebakaran diduga akibat arus pendek,” ujar Budhi. (sumber Padang Ekspres) Read More...

Kapal Tenggelam, 8 Hilang

Cuaca ekstrem tidak hanya menimbulkan bencana di darat, tapi juga di laut. Kapal Motor (KM) Pono Indah yang berangkat dari dermaga Muaro Padang menuju dermaga Tanjung Sioban, Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, dilaporkan tenggelam di perairan Mentawai, Sabtu (5/11). Nakhoda, dan tujuh anak buah kapal (ABK) yang mengawaki kapal pengangkut 30 ton semen, dan sepeda motor tersebut, hingga tadi malam belum diketahui nasibnya.  

Informasi dari tim Search and Rescue (SAR), nakhoda dan ABK itu bernama Coyet, Yen Indra, Diko, Gustumina, Adi Saputra, Hendri, Wengki, dan Mus. Kecuali nama itu, belum diketahui identitas lainnya soal awak kapal nahas tersebut. Tim SAR gabungan dari Direktorat Polisi Air Polda Sumbar, SAR, dan Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang terus melakukan pencarian.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang Budhi Erwanto menyebutkan, kapal KM Pono Indah bertolak dari Muaro Padang menuju Mentawai, Jumat (5/11), sekitar pukul 18.00 WIB. Sebelum hilang, kapal sempat melakukan kontak dengan dermaga Tanjung Sioban. Sekitar 10 mil dari pantai Tanjung Sioban, kapal yang bermuatan semen 30 ton itu, mendadak putus kontak. Kapal diduga kuat tenggelam sekitar pukul 15.00, Sabtu (5/11).

Dugaan sementara, kapal tenggelam karena beratnya muatan. Selain itu, juga ada informasi menyebutkan lambung kapal mengalami bocor. Dalam kondisi itu, kapal harus mengarungi samudera yang waktu kejadian gelombang diperkirakan mencapai sekitar enam meter. ”Petugas masih mencari korban yang hilang, termasuk bangkai kapal tersebut. Kami saling berkoordinasi dengan Tim SAR, dan Pol Air Polda Sumbar,” kata Budhi.

Dua hari sebelumnya, Kamis (3/11), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengingatkan dalam dua pekan ini hujan deras masih akan terjadi. Nelayan diingatkan mewaspadai gelombang perairan barat Sumatera. Kepala BMKG Maritim Padang Amarizal menyebutkan, gelombang laut 2,5 sampai 6 meter berpotensi terjadi di perairan Mentawai, perairan Nias, Samudera Hindia Barat Aceh, hingga barat Mentawai dan perairan barat Filipina. (sumber Padang Ekspres) Read More...

Senin, 31 Oktober 2011

Rumah Pusako Terbakar

Rumah pusako semipermanen beserta bengkel mobil di RT01/RW01 No 28, Parakrumbio, Padang Selatan, kemarin (28/10), sekitar pukul 10.40, hangus terbakar. Beruntung tidak ada korban jiwa. Namun, kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Seluruh isi rumah beserta peralatan bengkel, hangus di lalap si jago merah. Diduga, kebakaran diakibatkan arus pendek. Pengakuan pemilik rumah, Anwar Thamrin, 50, kejadian itu diketahui setelah dia menjemur mihun di halaman rumah pusako.

Saat itu, dia membuka pintu utama rumah tersebut. Setelah pintu utama dibuka, dia terkejut melihat ada api yang membesar di ruang makan. “Mengetahui rumah terbakar, saya langsung berteriak minta tolong dan meminta beberapa warga, untuk membantu memadamkan api dengan air seadanya. Namun, karena material rumah terbuat dari kayu, api sulit dipadamkan,” katanya.

Saat kejadian, kata Anwar, rumah dalam keadaan kosong. Sedangkan pemilik bengkel, Jon, 46, yang juga tinggal di rumah itu, sibuk memperbaiki mobil. “Jika ada, tentu akan ada korban. Sebab, api membesar hanya dalam hitungan detik,” ujarnya.

Pantauan Padang Ekspres di lokasi kejadian, saat kebakaran, ratusan warga sekitar termasuk pengendara yang melintas di Jalan AR Hakim, berbondong-bondong menyaksikan peristiwa kebakaran. Bahkan, ruas jalan di lokasi kejadian sempat macet, sehingga polisi lalu lintas terpaksa memblokir jalan tersebut. Yang dibolehkan melintas di jalan itu, hanya armada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Padang.

Mobil Damkar tiba di lokasi setelah 10 menit rumah tersebut terbakar dengan mengerahkan lima unit armada dan 30 personel. Api baru bisa dipadamkan setelah satu jam kemudian.

Kepala Dinas Damkar, Budhi Erwanto mengaku mengalami kesulitan selama proses pemadaman karena sumber air jauh. Budhi memperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

“Dugaan sementara, kebakaran akibat arus pendek pada ruang makan,” ujarnya. Korban kebakaran untuk sementara ditampung di tenda darurat yang disediakan PMI dan BPBD Padang. (sumber padek) Read More...

SPBU Khatib nyaris jadi Abu

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Khatib Sulaiman nyaris menjadi abu. Pasalnya, kompor outlet Kentucky Fried Chicken (KFC) di areal SPBU tersebut meledak.

Ledakan tersebut sempat mengobarkan api dan mencederai seorang karyawan. Beruntung karyawan sigap memadamkan api menggunakan racun api. Ledakan diduga akibat jaringan gas yang bocor dan kompor bermasalah.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.30 kemarin (27/10), ketika itu karyawan baru masuk dan akan memulai operasional penjualan KFC. Salah seorang karyawan berniat menghidupkan kompor untuk menghangatkan nasi. Ternyata, ketika kompor dihidupkan, terjadi ledakan yang diiringi dengan api membesar.

Akibat ledakan itu, kaca bagian belakang dan samping KFC yang tebalnya 10 inchi pecah. Selain itu, juga merusak peralatan di dapur KFC. Karyawan di lokasi pun panik, begitu juga karyawan SPBU dan pengunjung yang berniat membeli BBM.

Untung saja, Rudi Mulyadi, 37, karyawan yang menghidupkan kompor tersebut tidak hilang akal. Setelah menguasai keadaan dia kembali ke dapur mematikan kompor dan ke gudang tabung gas untuk mematikan panel. “Sebelumnya saya sudah mencium bau gas dan ada rasa curiga, lalu kompor saya matikan. Setelah itu, saya hidupkan lagi, ternyata terjadi ledakan,” ujarnya.

Kemudian, Viki Andra, 27, karyawan SPBU datang membawa racun api. Bersama-sama karyawan lainnya mereka menyemprotkan racun itu untuk mengatasi api.

“Ketika itu saya sedang duduk di galon solar. Tiba-tiba saya dengar suara ledakan, saya mengambil racun api dan lari ke dalam. Setelah memakai empat racun api, baru apinya bisa dikendalikan,” katanya.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Budhi Erwanto ketika dihubungi Padang Ekspres membenarkan adanya kejadian tersebut. Katanya, ledakan terjadi akibat adanya kebocoran gas di dapur KFC milik Weno Aulia itu. Akibat kejadian ini, diperkirakan kerugian mencapai Rp 6 juta.  “Sekarang kondisi telah aman terkendali,” bebernya.

Joni Suryadi, 45, Manajer KFC mengatakan, pascaledakan segala kerusakan akan diperbaiki dan KFC akan beroperasional seperti biasa. “Itu hanyalah karena kebocoran pipa gas. Segala yang rusak akan kita perbaiki, dan kita akan beroperasi seperti biasa,” ujar warga Kuranji ini. (sumber Padek) Read More...

Dua Korban Hanyut Ditemukan Tewas

Dua korban yang hanyut sejak Jumat (21/10) lalu telah ditemukan, namun sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Fauzi, 12, ditemukan di Banda Bakali samping GOR Agus Salim, Sabtu (22/10) sekitar pukul 23.00 WIB. Sedangkan Wellya ditemukan di Pulau Bonta, 2 Km lepas pantai Padang, Minggu (23/10) sekitar pukul 07.15 WIB.
Pertama kali jasad Fauzi ditemukan Andra, yang kebetulan berada di lokasi. Ia terkejut karena ada benda yang mencurigakan seperti boneka di dalam sungai. Penasaran dengan benda itu, Andra memberitahu temannya dan warga sekitar. Setelah dicek lebih lanjut ternyata jasad manusia tak lain Fauzi yang hilang di Marapalam.
Fauzi merupakan teman Ihsan, korban yang berhasil diselamatkan petugas Damkar beberapa saat setelah hanyut. Keduanya siswa SMP 30 Padang.
“Fauzi itu teman Ihsan. Kami melihat mereka mandi sebelum kejadian,” ujar salah seorang warga kepada Singgalang.
Sebelum dijemput pihak keluarga, Jasad Fauzi sempat dibawa ke RS M Djamil Padang untuk proses otopsi.
Sementara itu, Minggu (23/10), sekitar pukul 07.15 WIB, salah seorang nelayan menemukan jasad Welya di Pulau Bonta, tak jauh dari Pasia Nan Tigo, Padang. Saat ditemukan jasad sudah tidak bisa dikenali, diduga karena benturan batu karang dan telah 24 jam lebih berada di air.
Karena tidak bisa mengenali identitas korban, nelayan tersebut membawa jasad ke tepi dan temuan ini disampaikan kepada pihak terkait.
Welya sendiri merupakan korban yang hanyut di Simpang Gadut, Lubuk Kilangan, Jumat (21/10) sore. Saat itu korban terjatuh dari sepeda motornya dan langsung dibawa arus sungai yang cukup deras.
Keluarga yang mendapat kabar ditemukan jasad korban langsung meluncur ke arah pantai Bung Hatta, sebagai titik awak pencarian oleh tim SAR, Damkar dan lainnya. Setelah dicek lebih lanjut ternyata di jari korban masih ada cincin yang biasa dipakainya.
“Setelah dicek keluarga ternyata jasad itu memang Welya. Keluarga korban pun langsung membawa jasadnya pulang,” ujar Kepala Dinas Kebakaran Padang, Budhi Erwanto.
Hal ini dibenarkan Ita, adik ipar korban, 35, menurutnya cincin pertama hitam yang digunakan korban adalah cincin milik korban.
“Itu memang kakak saya,” kata Ita sambil bercucuran air mata.
Sebelum ditemukan, petugas Damkar yang dibantu TNI, Polri telah menyisir beberapa lokasi sepanjang Banda Bakali dan tepi Pantai. Besar kemungkinan karena air yang besar membuat jasad cepat dibawa arus kearah laut lepas.
Dengan jatuhnya korban jiwa menjadi sinyal buat warga Padang, untuk meningkatkan kewaspadaan apabila berada di tepi sungai setelah hujan deras turun beberapa jam.
Tidak saja di sekitar sungai, warga yang berada di sekitar tebing diminta waspada karena bahaya longsor tetap mengintai. Read More...

Sabtu, 22 Oktober 2011

Jatuh ke Selokan, Pegawai Klinik Hanyut

Kasi Damkar Basril, ST saat mengevakuasi Ikhsan ke Klini Cicik

Diduga lepas kendali, pengendara sepeda motor BA 2847 BR, Welya, 44, warga Ja lan Jati IV No. 21 A RT03/VIII, Padang masuk selokan dan hanyut dibawa arus ke Batang Air Gadut, Jumat (21/10) sekitar pukul 16.00 WIB.
Hingga tadi malam, pegawai klinik AMC Gadut itu belum berhasil ditemukan. Petugas kepolisian bersama SAR, TNI, BPBD Kota Padang, Damkar (Fire Rescue) dan warga sekitar melakukan pencarian hingga Ujung Tanah, Lubeg.
Sebelum kejadian, korban masuk selokan di kawasan Simpang Gadut, Lubuk Kilangan. Karena air selokan cukup besar wanita yang menggunakan mantel hujan itu, hanyut terbawa arus.
Saksi, Zulfikar, warga Gadut mengatakan korban mengendarai sepeda motor Beat, warna merah dari arah Pasar Raya menuju kawasan Gadut.
Sesampai di Simpang Gadut, motor itu terlihat oleng dan kemudian jatuh. Saat terjatuh korban masuk selokan yang tengah dipenuhi air dan cukup deras.
“Saya bersama teman sempat mengejar wanita yang diduga pingsan. Saya sempat memegang baju dan mantelnya, tapi karena air deras, pegangan saya dan teman saya terlepas,” kata Zulfikar.
Di lokasi kejadian, ratusan warga berusaha melakukan pencarian dengan cara menyusuri aliran sungai, namun upaya itu belum membuahkan hasil.
Kapolsek Lubuk Kilangan Kompol Sarminal mengatakan korban sempat terseret arus sepanjang 50 meter, sebelum masuk ke batang Gadut.
Salah seorang keluarga korban Arina, mengakui korban selama ini bekerja di klinik AMC dan berharap korban bisa ditemukan dalam keadaan selamat.
“Kami berharap korban bisa selamat. Walaupun Tuhan berkehendak lain, kami merestui kepergiannya,” kata Arina.
Di tempat terpisah, pelajar salah satu SLTP di Kota Padang, Ihsan, 14, juga hanyut di Bandar Bekali Kubu Dalam, Parak Karakah, Padang Timur, sekitar pukul 18.00 WIB.
Tidak lama setelah kejadian, korban dapat diselamatkan dan dibawa ke RS Ibu dan anak Cicik. Oleh tim medis setempat, karena kondisi korban cukup kritis, dirujuk ke RS M Djamil Padang untuk mendapatkan perawatan.Sebelum kejadian, korban mandi-mandi bersama beberapa temannya yang ketika itu Kota Padang diguyur hujan. Namun, malang bagi Ihsan, ia terbawa arus deras.
Melihat Ihsan hanyut, teman-temannya langsung berteriak memberitahukan pada warga. teriakan itu didengar oleh beberapa warga.
Warga spontan menceburkan diri ke Bandar Bekali dan berusaha menyelamatkan korban. Pencarian warga itu membuahkan hasil, Ihsan berhasil ditemukan dalam keadaan pingsan.
Pada saat bersamaan, anggota tim gabungan Damkar (Fire Rescue) yang menyisiri Batang Gadut mengetahui korban Ihsan hanyut dan langsung ke lokasi.
Setiba di sana, dilihat korban dalam keadaan pingsan. Tidak membuang waktu, petugas langsung membawa korban ke RS Cicik dan setelah itu dirujuk ke RS M Djamil.
Kasi Damkar Kota Padang Basril, kepada Singgalang mengatakan pencarian korban yang di Gadut akan dilangsungkan pagi ini dengan mengerahkan 50 personel gabungan, SAR, PMI, Polri, TNI, BPBD dan warga sekitar.
“Mudah-mudahan korban dapat ditemukan dan pencarian berlangsung ke Muaro,” kata Basril.

Fauzi Ditemukan di GOR Agus Salim
Sementara itu, pada hari Sabtu kembali diterima laporan anak hilang dari orang tua korban yang bernama Fauzi ( 12 tahun ) siswa SMP Negeri 30 Padang. Menurut saksi mata korban yang beralaman di Kubu Dalam pulang dari sekolah dengan menyeberang Bandar Bekali, namun sayang korban hanyut dan tidak ditemukan.
Setelah satu hari menyisiri sungai Bandar Bekali tidak membuahkan hasil, maka tim Fire Rescue Pemadam Kebakaran Kota Padang berniat akan meneruskan pencarian esok hari (minggu-23/10). Namun pada pukul 23.15 WIB diterima laporan bahwa ada warga yang melihat mayat tersangkut di tempat sandar eks Dragon Boat komplek GOR. H. Agus Salim. Setelah dilakukan pengecekan ternyata benar bahwa mayat tersebut adalah Fauzi yang di duga hanyut saat pulang sekolah. Hal ini dikuat dengan sang korban masih menggunakan seragam olahraga sekolahnya.
Selanjutnya tim Fire Rescue mengevakuasi korban ke RS. M. Jamil Padang untuk dilakuan autopsi.(***)
Read More...

Senin, 17 Oktober 2011

DI By Pass Kampung Lalang, Tujuh Toko Diamuk Jago Merah

Kadisdamkar Kota Padang Bersama Ketua DPRD Padang
Tujuh toko di Kampung Lalang, Kelurahan Pasarambacang ludes terbakar, kemarin (16/10). Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang berlokasi tepatnya di KM 8 By Pass, namun kerugian diperkirakan mencapai setengah miliar rupiah.

Tujuh toko yang bersebelahan tersebut milik Ani 40, penjual minuman, Raizman,24, pemilik showroom motor bekas, Buk De,50, penjual lontong, Reski pemilik toko obat, Zal Oca pemilik warung minuman. Kemudian konter handphone, toko buah dan vulkanisir yang belum teridentifikasi pemiliknya.

Seorang saksi, Dini menyebutkan, api berasal dari warung minuman milik Zal Oca. Ketika itu terdengar ledakan pada pukul 18.20. ”Tiba-tiba api tersulut dan membakar kedai itu. Api cepat menyebar. Tak sempat kami menyelamatkan barang dagangannya (milik Zal Oca). Api juga membakar toko di sebelahnya,” kata Dini yang rumahnya tak jauh dari kedai Zal.

Warga setempat bahu membahu membantu memadamkan api. Namun, tiupan angin malah menyulut api hingga merembet ke deretan bangunan sebelahnya. Warga kesulitan memadamkan api dengan air seadanya. Meski datang terlambat, tujuh unit mobil pemadam kebakaran berhasil memadamkan api.

Kepala Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Padang, Budhi Erwanto mengatakan, api berhasil dijinakkan satu jam kemudian. Pukul 19.30, petugas masih berupaya memadamkan sisa api.

Lamanya pemadaman disebabkan ratusan warga yang memadati jalanan menyulitkan akses petugas ke lokasi kebakaran.
Budhi memperkirakan total kerugian mencapai lima ratus juta rupiah.

Dari data Padang Ekspres, dalam Oktober ini saja sudah dua kali kebakaran. Pada 5 Oktober lalu, sebuah rumah gadang di Aircamar ludes dilalap api. Pihak damkar memperkirakan 165 kasus kebakaran terjadi selama 2011.

Mobil mesti Ditambah
Sementara itu, Ketua DPRD Padang Zulheman yang datang ke lokasi kebakaran mengatakan, mobil damkar harus segera ditambah mengingat kebakaran sering terjadi.  Saat ini, Padang hanya punya 11 unit mobil damkar. Yang siap operasional hanya 2 unit. “DPRD akan membahas ini di RAPBD 2012, meski belum diajukan Pemko,” jelasnya.

Menurutnya, idealnya mobil damkar harus ada di setiap kecamatan. “Kendalanya masalah dana. Memang kemampuan anggaran kita sangat terbatas. Dana kita tidak mencukupi untuk membeli dan menambah mobil damkar,” tambahnya. (Sumber Padang Ekspress) Read More...

Kamis, 13 Oktober 2011

Arti dan Makna Lambang Pemadam Kebakaran

1. 5 kelopak Bunga Wijaya melambang kemenangan dalam setiap pelaksanaan tugas pemadaman dan penyelamatan. 5 kelopak melukiskan 5 sila Pancasila

2. Tali Melingkar dan Lingkaran melambangkan bahwa tugas Pemadam Kebakaran bagaikan lingkaran yang tak berujung dan tak berpangkal. Tali melukiskan peralatan penyelamatan sebagai kesiagaan dan kesiapan memberi pertolongan kepada korban

3. 2 tangkai 19 Lidah Api yang menyala melambangkan bahwa bahaya kebakaran selalu mengintai. 19 lidah api melukiskan lahirnya Instansi Pemadam Kebakaran pada tanggal 1 Maret 1919

4. Air melambangkan terpenuhinya bahan pokok dalam pemadaman kebakaran

5. Kelengkapan Kerja berupa helm, kampak, pemancar, dan selang melambangkan perlengkapan/peralatan kerja Pemadam Kebakaran dalam menjalankan tugas pokoknya

6. Pita bertuliskan YUDHA BRAMA JAYA. YUDHA berarti perang, BRAMA berarti api, JAYA berarti menang. Jadi YUDHA BRAMA JAYA bermakna kemenangan dan keberhasilan dalam perang melawan kebakaran

7. Warna putih, merah, kuning, dan biru. Putih berarti kesucian/kebenaran, merah berarti keberanian/semangat yang membara, kuning berarti kemuliaan/keluhuran hati, dan biru berarti kesetiaan Read More...

Selasa, 11 Oktober 2011

5 Rumah Ludes Dimamah Si jago Merah di Sungai Lundang

Akibat arus pendek yang berujung kepada kebakaran kembali terjadi.  Kali ini bencana kebakaran terjadi di Sungai Lundang, Pesisir Selatan pada hari selasa (10/10) yang mengakibatkan ludesnya lima buah rumah di daerah tersebut. Kejadian berawal dari terjadinya arus pendek yang menimbulkan api di rumah milik Liatar, api mulai diketahui pemilik rumah pada pukul 21.30 WIB dan merambah kerumah lainnya. Akibat kondisi perumahan yang padat maka dalam waktu yang tidak begitu lama, api menjalar ke rumah lainnya sehingga rumah milik Piri, Hitler, Muslim dan Utan ikut ludes di amuk api.
Mengatasi kejadian kebakaran ini, Petugas pemadam Kebakaran Pesisir selatan melakukan penanganan secepatnya, namun karena jarak tempuh yang cukup jauh dari Painan dan armada yang minim maka petugas sulit untuk memadamkan api.
Guna mengantisipasi semakin besarnya bencana kebakaran ini, petugas Damkar Pesisir Selatan melalui Kepala BPBD Pessisir selatan melakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang Drs. Budhi Erwanto, MM untuk meminta tambahan bantuan tenaga dan armada dalam menaklukan api.
Usai melakukan koordinasi, Kadisdamkar Kota Padang memerintahkan Kasi Operasi  Basril, ST untuk memimpin langsung armada bantuan ke Sungai Lundang berupa 1 unit armada dan 7 orang personil Fire Fighter.
Tidak memakan waktu lama, akhirnya api dapat di padamkan dan dilakukan pendinginan oleh petugas pemadam, dengan 2 unit armada gabungan Pesisir Selatan dan Kota Padang.
Kasi Operasi Disdamkar Kota Padang Basril, ST  mengatakan bahwa kejadian kebakaran di awali dengan terjadinya arus pendek di salah satu rumah, akibat kondisi rumah yang berdempetan sehingga api dengan mudah membakar rumah yang lainnya. “Kita berharap warga masyarakat selalu waspada akan bahaya kebakaran akibat arus pendek ini. Untuk sangat diminta masyarakat selalu berhati-hati dalam menggunakan arus listrik” ujarnya. 
Read More...

Sabtu, 08 Oktober 2011

Gudang Spring Bed PT. CAMI By Pass Terbakar

Gudang produksi spring bed PT. Cami di Km By Pass KM 12 Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu 8 Oktober 2011 pagi sekitar pukul 08.00 Wib ludes dilalap sijago merah.

Zal salah seorang karyawan perusahaan tersebut mengatakan, ketika itu sedang bekerja di gudang bengkel yang berada tidak jauh dari lokasi itu.

"Ketika sedang bekerja tiba-tiba mendengar suara ledakan sangat keras di gudang produksi," katanya.

Menurutnya, tidak tahu secara pasti penyebab terbakarnya gudang produksi spring bed PT. Cami.

"Beberapa karyawaan sedang bekerja tersebut berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri," katanya.

Dia menambahkan, karyawan yang bekerja di bagian gudang produksi berusaha memadamkan api, namun tidak berhasil api terus saja membesar membakar gudang tersebut.

Tempat terpisah, Kasi. Damkar Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Basril, ST mengatakan mendapatkan informasi dari warga gudang produksi PT.Cami terbakar.

"Adanya informasi tersebut kita langsung menurunkan beberapa orang personil dan mobil kebakaran menuju lokasi kejadian," katanya.

Menurutnya, berdasarkan keterangan dari saksi mata dilokasi kejadian penyebab kebakaran diduga korsleting salah satu mesin genset di gudang produksi spring bed tersebut.

Saat memadamkan api mengalami kendala, dimana di lokasi kejadian terdapat bahan mudah ledak. "Kita harus hati-hati memadamkan api tersebut sangat membahayakan bagi petugas dilapangan," katanya.

Api dapat dipadamkan sekitar dua jam lebih, tambah Basril setelah menurunkan tujuh unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran serta dibantu satu unit mobil pemadam kebakaran dari PT.Pelindo.

Dia menambahkan, dalam peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun pemilik bernama Yohannes Yosep mengalami kerugian materil sekitar Rp1 miliar.
Read More...

Rabu, 05 Oktober 2011

Wako: Asuransikan Rumah Warga


Sawahan, Padek—Menyikapi tingginya kasus kebakaran di Padang, Pemko mewacanakan seluruh rumah diikutkan dalam program asuransi. Untuk mewujudkan itu, Pemko menggandeng PT PLN dan asuransi.
Dr. H. Fauzi Bahar, M.Si

Dalam sebulan ini, terjadi 25 kali kebakaran. “Polanya untuk rumah 450 watt dikenakan biaya asuransi Rp 5.000 per bulan dan kapasitas 900 watt dikenakan biaya Rp 10.000. Jika rumah terbakar dengan kapasitas daya 450 watt, warga mendapat ganti Rp 50 juta  dan 900 watt mendapat ganti Rp 90 juta,” ujar Wali Kota Fauzi Bahar  kepada wartawan kemarin (30/9) usai memberikan bantuan terhadap korban kebakaran di Belakangtangsi.

Penarikan premi asuransi itu bersamaan dengan pembayaran tagihan listrik setiap bulannya. “Sudah ada pihak asuransi dari Jakarta yang bersedia untuk program itu. Saya lupa nama asuransinya,”  ucapnya.

Sekretaris  Komisi IV DPRD Padang Zaharman mendukung langkah Pemko melakukan program asuransi bagi rumah masyarakat. “Memang, jika rumah warga terbakar, untuk membangun rumahnya lagi harus mengharapkan belas kasihan orang,” ucapnya.

Mengantisipasi kebakaran, masyarakat harus waspada dan mematuhi penggunaan listrik. “Jangan manfaatkan listrik tidak sesuai kapasitasnya. Padahal, perubahan instalasi listrik tanpa perhitungan berpotensi kebakaran,” katanya. 
(Sumber Padang Ekspres)
Read More...

Puskesmas Padang Pasir Dibakar, Polsekta Padang Barat Amankan Dua Pelajar

Puskesmas Padangpasir yang masih dalam keadaan darurat, sekitar pukul 15.20 WIB kemarin (1/10), dibakar dua pelajar yang sehar-hari bekerja sebagai tukang parkir di Mesjid Sahara, Padangpasir, Kecamatan Padang Barat. Kedua pelajar; Putra Martin, 14, pelajar kelas II SMPN 5 Padang dan Imam Rakes Nuriman, 14, pelajar kelas II SMPN 20 Padang.

Keduanya diamankan petugas pemadam kebakaran Kota Padang yang datang ke lokasi kejadian untuk memadamkan api tersebut. Kemudian, kedua pelajar langsung diserahkan petugas Damkar kepada aparat Polsekta Padang Barat.

Dari pengakuan kedua pelaku, kebakaran berawal ketika mereka merokok-rokok di ruang tunggu pasien puskemas tersebut. Lalu mereka melubangi atap ruang tunggu yang terbuat dari terpal itu dengan puntung rokok. Tanpa diduga, terpal yang dilubangi dari puntung rokok tersebut, berubah menjadi kobaran api, sehingga menghabisi ruang tunggu pasien dan kontainer tempat penyimpan obat.

“Kami tidak menyangka, ini terjadi. Awalnya, kami cuma iseng-iseng saja,” kata kedua pelaku kepada Padang Ekspres di Mapolsekta Padang Barat.
Mereka juga mengakui, sebelum api membesar, mereka sempat memadamkan api itu dengan menggunakan sendal, tapi tidak juga bisa padam.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang, Budhi Erwanto menyebutkan, kedua pelaku diamankan, karena menurut saksi mata, sebelum terbakar, keduanya terlihat asyik merokok-rokok di lokasi kejadian.

Beruntung kejadian cepat diberitahukan kepada petugas pemadam kebakaran.
Menurut salah seorang aparat kepolisian berpangkat Bripka di Polsekta Padang Barat, kedua pelajar tersebut tidak ditahan. “Saat ini, kita hanya memintai keterangan kedua pelaku. Apakah mereka akan ditahan, itu tergantung keterangan saksi-saksi nantinya,” kata salah seorang petugas. (sumber Padang Ekspress) Read More...

Senin, 03 Oktober 2011

Walikota Padang Bantu Korban Kebakaran Belakang Tangsi


Walikota Padang Fauzi Bahar menyerahkan bantuan bagi 14 KK korban kebakaran di Kelurahan Belakang Tangsi, Kec. Padang Barat, Kota Padang, Jumat (30/9).
Bantuan tersebut antara lain adalah beras 350 karung, matras 28 buah, selimut 28 buah, 14 paket family kid, 14 paket kid ware, 14 paket food ware, sarden 140 kaleng/dus, kecap 140 botol/dus, sambal 350 botol/dus, dan masing-masing 14 buah panci serbaguna, tempat nasi tertutup, rantang, teko, sendok penggorengan, centong nasi, kuali/ wajan.

Pada kesempatan tersebut Fauzi menyampaikan duka yang sangat mendalam atas kebakaran yang terjadi, serta menghimbau kepada seluruh korban kebakaran untuk tetap tegar dan bersabar sembari menemukan jalan keluar dari permasalahan ini.

Disamping itu, untuk meminimalisir resiko kebakaran, Fauzi menyarankan agar setiap rumah atau bangunan memiliki asuransi. "Saya berharap pers mensosialisasikan hal ini, seandainya rumah dan bangunan memiliki asuransi, tentunya pemilik rumah dan bangunan yang tertimpa bencana memiliki ganti rugi atas kerugian yang mereka alami," ujar Fauzi didampingi Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Hariadi Dahlan, SH, Kabid Humas Pemko Padang Richardi Akbar, S. Sos, Jumat (30/9).

Lebih lanjut, Fauzi menghimbau agar masyarakat terus tetap berhati-hati dalam menggunakan peralatan-peralatan yang bisa memicu kebakaran, serta meningkatkan rasa peduli terhadap lingkungan dengan cara berperan aktif menjaga kebersihan, keindahan, kenyamanan dan keamanan bersama.
Read More...

Tujuh Rumah Ludes Terbakar di Belakang Tangsi


    Hujan abu disertai letupan membakar enam rumah di Depan SMP Pertiwi Belakang tangsi, Padang Barat, Sumatera Barat, Kamis, (29/9). Peristiwa ini terjadi pukul 12.45 WIB. Ketika Aji salhsatu siswa sekolah SMP Pertiwi mendengar letupan besar yang berasal belakang rumah korban. Ia lantas menuju keTKP unutk melihat kejadian. api berasal dari lapau nasikemudian dengan cepta menjalar ke enam rumah samping, belakang dan depan rumah. enam rumah tersebut merupahkan rumah kontrakan dan satu lapau nasi. Lima belas menit kemudian satu buah pemadam meluncur meluncur menuju ke TKP untuk mengamankan api, Damkar sedikit kewalhan menghadapi api yang cepat menjalar karna rumah korban 90% terbuat dari kayu. Hingga saat ini Belum diketahu penyebab kebakaran, tapi kebakaran diduga karna hubungan pendek sehingga api cepat menjalar ke seluruh bagian rumah. Api cepat menjalar karna rumah 90% kayu yang sudah lapuk, api dengan cepat melalap enam rumah termasuk salahsatu lapau nasi milik Mar (50). Budi Erwanto Dinas Damkar mengatakan dua mobil Damkar dikerahkan untuk menjinakan api, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa.


Read More...

Kebakaran di Pasar Raya Padang


Read More...

Kamis, 29 September 2011

Sekilas Tentang Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang

Keluarga Besar Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang
Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang dipimpin oleh Drs. Budhi Erwanto, memiliki satu Sekretaris dan empat Kepala Bidang (Kabid) terdiri atas Kepala Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar), Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Kepala Bidang Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengawasan (PP) Read More...