PANTANG PULANG SEBELUM PADAM --- PANTANG PULANG SEBELUM PADAM

Jalan. Rasuna Said No. 56 Padang-Sumatera Barat, Telpon/Fax 0751-28558

Pages

Senin, 31 Oktober 2011

Dua Korban Hanyut Ditemukan Tewas

Dua korban yang hanyut sejak Jumat (21/10) lalu telah ditemukan, namun sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Fauzi, 12, ditemukan di Banda Bakali samping GOR Agus Salim, Sabtu (22/10) sekitar pukul 23.00 WIB. Sedangkan Wellya ditemukan di Pulau Bonta, 2 Km lepas pantai Padang, Minggu (23/10) sekitar pukul 07.15 WIB.
Pertama kali jasad Fauzi ditemukan Andra, yang kebetulan berada di lokasi. Ia terkejut karena ada benda yang mencurigakan seperti boneka di dalam sungai. Penasaran dengan benda itu, Andra memberitahu temannya dan warga sekitar. Setelah dicek lebih lanjut ternyata jasad manusia tak lain Fauzi yang hilang di Marapalam.
Fauzi merupakan teman Ihsan, korban yang berhasil diselamatkan petugas Damkar beberapa saat setelah hanyut. Keduanya siswa SMP 30 Padang.
“Fauzi itu teman Ihsan. Kami melihat mereka mandi sebelum kejadian,” ujar salah seorang warga kepada Singgalang.
Sebelum dijemput pihak keluarga, Jasad Fauzi sempat dibawa ke RS M Djamil Padang untuk proses otopsi.
Sementara itu, Minggu (23/10), sekitar pukul 07.15 WIB, salah seorang nelayan menemukan jasad Welya di Pulau Bonta, tak jauh dari Pasia Nan Tigo, Padang. Saat ditemukan jasad sudah tidak bisa dikenali, diduga karena benturan batu karang dan telah 24 jam lebih berada di air.
Karena tidak bisa mengenali identitas korban, nelayan tersebut membawa jasad ke tepi dan temuan ini disampaikan kepada pihak terkait.
Welya sendiri merupakan korban yang hanyut di Simpang Gadut, Lubuk Kilangan, Jumat (21/10) sore. Saat itu korban terjatuh dari sepeda motornya dan langsung dibawa arus sungai yang cukup deras.
Keluarga yang mendapat kabar ditemukan jasad korban langsung meluncur ke arah pantai Bung Hatta, sebagai titik awak pencarian oleh tim SAR, Damkar dan lainnya. Setelah dicek lebih lanjut ternyata di jari korban masih ada cincin yang biasa dipakainya.
“Setelah dicek keluarga ternyata jasad itu memang Welya. Keluarga korban pun langsung membawa jasadnya pulang,” ujar Kepala Dinas Kebakaran Padang, Budhi Erwanto.
Hal ini dibenarkan Ita, adik ipar korban, 35, menurutnya cincin pertama hitam yang digunakan korban adalah cincin milik korban.
“Itu memang kakak saya,” kata Ita sambil bercucuran air mata.
Sebelum ditemukan, petugas Damkar yang dibantu TNI, Polri telah menyisir beberapa lokasi sepanjang Banda Bakali dan tepi Pantai. Besar kemungkinan karena air yang besar membuat jasad cepat dibawa arus kearah laut lepas.
Dengan jatuhnya korban jiwa menjadi sinyal buat warga Padang, untuk meningkatkan kewaspadaan apabila berada di tepi sungai setelah hujan deras turun beberapa jam.
Tidak saja di sekitar sungai, warga yang berada di sekitar tebing diminta waspada karena bahaya longsor tetap mengintai.

0 komentar:

Posting Komentar